MANUSIA DAN PENDERITAAN
Dalam kehidupan kaitan antara manusia dengan manusia lainya
memiliki ikatan yang besar dan ikatan manusia dengan emosional seperti sebuah
roda yang memliki gear yang terus berputar tampa emosi manusia tidak dapat
nafsu akan melakukan sesutau, akan tetapi dampak emosi terhadap tubuh memliki
segi postif dan negatif dan saat ini akan membahas apa itu manusia dan
dampaknya dari emosi.
Manusia
Manusia bila dilihat dari sisi biologis ialah manusia dalam
klasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti
“manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dan dalam sisi rohani ialah mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dan dalam
sisi kebudayaan ialah mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan
peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut
dianggap sebagai “orang manusia” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga
sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri
dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak
ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa
otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak
dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang
dan ditolak oleh lainnya. Juga, yang menjadi perdebatan di antara organisasi
agama adalah mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya
mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya
milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan
oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan
bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara
bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.
Dalam kepercayaan agama itu sendiri memiliki cara yang
berbeda untuk memahami nya atau menjadikan agamanya sebagai panutan kehidupan
ini beberapa kepercayaan yang berada dari jaman dulu sampai sekarang;
Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk
hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup
Mistikme
Barangkali merupakan praktik kerohanian dan pengalaman,
tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di
berbagai masyarakat.
Monotheisme
Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang
menggabungkan dan melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam
beberapa kebudayaan,
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi
manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan
masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status
sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak,
remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi
diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.
Ketika semua berbicara yang bernama emosi semua itu
berkonsep hati dan kesadaran karena emosi itu hadir karena proses yang melalui
sebuah persaan yang dirasakan hati dan terkadang emosi bisa melalui kesadaran
atau tampa sadar , inilah pengertian dari emosi dan hati dan kesadaran;
Emosi
Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar
memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti
cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti
kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
Hati dan kesadaran
Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di
sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi
eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya
persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas
sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh
penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar
kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan
psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak
sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba
menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi
Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah
sadar kolektif / bersama dan sebuah proses pengindividuan,
Kemunculan sebuah dampak emosi terjadi dibawah alam sadar
karena terjadi pergejolakan hati yang terjadi karena tekanan dan depresi yang
berlebihan yang memunculkan sebuah rasa penderitaan dan siksaan. Sebagai
berikut pengertianya.
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Namun disisi lain penderitaan
merupaka sebuah memori yang gelap sehingga memunculkan rasa sedih akan menahan
sesuatu yang sangat bagi seseorang yang mengalami karena masalah seseorang
selalu berbeda dan biasanya permasalah yang ada disesuaikan dengan orang
tersebut ketika seseorang tidak bisa menahan saat itu seseorang merasakan
penderitaan karena tidak bisa mengatasi.
SIKSAAN
Penyiksaan adalah praktek atau tindakan sengaja menimbulkan
rasa sakit fisik yang parah dan mungkin cedera pada seseorang, meskipun
penyiksaan psikologis dan hewan juga ada. Penyiksaan telah dilakukan atau
disetujui oleh individu, kelompok dan negara sepanjang sejarah dari zaman kuno
sampai modern, dan bentuk penyiksaan dapat sangat bervariasi dalam durasi dari
hanya beberapa menit sampai beberapa hari atau bahkan lebih lama. Alasan penyiksaan
dapat mencakup hukuman, balas dendam, politik pendidikan ulang, pencegahan,
interogasi atau paksaan dari korban atau pihak ketiga, atau hanya kepuasan
sadis dari mereka yang melaksanakan atau mengamati penyiksaan. Penyiksa mungkin
atau mungkin tidak berniat untuk membunuh atau melukai korban, tapi
kadang-kadang penyiksaan sengaja fatal dan dapat menyertai bentuk pembunuhan
atau hukuman mati. Tujuannya juga mungkin untuk menimbulkan rasa sakit tetapi
tanpa menyebabkan cedera fatal, atau kadang-kadang cedera sama sekali. Dalam
kasus lain, penyiksa mungkin acuh tak acuh terhadap kondisi korban. Ada juga
penyiksaan yang bisa berakibat fatal pada akhirnya, tetapi di mana upaya yang
dilakukan tidak membunuh korban dengan cepat untuk memperpanjang jangka waktu penderitaan.
Siksaan itu sendiri seperti luapan emosi akan masa lalu yang
dirasakan atau sebuah tindakan akan mengatasi masalah itu, namun biasanya
siksaan pada emosi layaknya gunung api yang menahan lava untuk keluar itu
sebuah pengandaian yang terjadi dalam gejolak hati.
KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan Mental
a. Pengertian kekalutan mental
Kekalutan mental merupakan suatu penderitaan batin yang
dialami seseorang yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam
menghadapi permasalahan yang harus ia atasi sehingga orang tersebut mengalami
gangguan kejiwaan seperti bertingkah laku secara kurang wajar.
Kekalutan mental dapat dialami oleh berbagai status ataupun
tingkatan individu dalam masyarakat. Contoh kekalutan mental salah satunya
yaitu, apabila seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia
miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun
akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik.
Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami
kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi,
fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus
berkonsltasi pada psikiater.
- Gejala-gejala
seseorang mengalami kekalutan mental
- Pada
jasmani. Seseorang yang mengalami kekalutan mental akan sering merasakan
pusing, sesak napas, deman, serta nyeri pada lambung.
- Pada
kejiwaan akan timbul rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu
dan mudah marah.
- Sebutkan
tahap-tahap gangguan kejiwaan
- Akan
timbul gejala-gejala pada jasmani maupun rohani yang telah disebutkan di
atas
- Orang
yang mengalami kekalutan mental akan laru dari permasalahan yang ia
hadapi, bukan menyelesaikan masalah tersebut.
- Mental
akan down dan jiwanya akan mulai terganggu.
- Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental
- Kepribadian
yang lemah
Seseorang yang merasa rendah diri atau minder akan dengan
mudah mengalami kekalutan mental. Ia yang merasa dirinya tidak sempurna
dibanding dengan orang-orang disekitarnya akan menyendiri. Hal ini menbuat
seseorang tesudut pada keadaan yang tidak mengenakan dan mentalnya akan hancur.
- Terjadinya
konflik sosial budaya
Roda kehidupan terus berputar, tidak selamanya sesorang
berada di titik paling atas. Biasanya pada orang yang kehidupannya mewah dan
serba ada, akan mengalami kekalutan mental saat ia kehilangan seluruh harta
yang ia miliki. Untuk menjalani hidup sehari-hari ia akan dihantui rasa
ketakutan akan tidak dapat lagi merasakan kemewahan, sehingga jiwanya
terganggu.
- Cara
pematangan batin
Over acting dalam kehidupan sosial akan menimbulkan dampak
yang sungguh tidak mengenakan. Misalkan seseorang yang bertingkah berlebihan
dalam hidup bermasyarakat, akan menyebabkan banyak orang yang mungkin tidak
suka pada dirinya. Akan timbul pembicaraan yang tidak mengenakan hati
tentangnya. Apabila orang tersebut sadar bahwa banyak orang yang tidak suka
dengan tingkahnya, maka orang tersebut akan mengalami kelakutan mental yang
akan mengganggu jiwanya.
- Proses-proses
kekalutan mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang akan
mendorongnya ke arah :
- Positif
Trauma yang ia hadapi akan membuatnya merenung dan akhirnya
sadar akan tingkahnya yang berlebihan. Ia akan mencari ketenangan dan
mendekatkan diri pada Allah dengan tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar
dari permasalahan yang sedang ia hadapi.
2. Negatif
kemarahan yang berlebihan yang akan membuat tekanan darah
seseorang menjadi tinggi dan mengakibatkan seseorang melakukan tindakan sadis
yang dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.
Seseorang akan bertinggah seperti anak-anak (infantil).
Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit, memecahkan barang.
Meluapkan emosi pada diri sendiri. Misal, memukul-mukul dada
sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
Mengungkapkan kelemahan serta sisi negatif diri sendiri pada
orang lain
Identifikasi yaitu menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imaginasinya
Mencintai diri yang berlebihan sehingga seseorang akan
merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
Gejala menutup diri secara total dari dunia rill. Tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain dan ia puas dengan fantasinya sendiri yang
dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar.
–
Penderitaan dan Perjuangan
- Hubungan
penderitaan dan perjuangan
Penderitaan merupakan resiko hidup yang sifatnya kodrati.
Untuk keluar dari penderitaan tentulah manusia itu sendiri yang berhak memilih
dengan cara apa ia keluar dari penderitaan. Terbebas dari penderitaan pada
hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Untuk mencapai kelangsungan hidup
yang lebih baik, maka manusia harus berjuang dengan seluluh kemampuan yang
dimiliki. Selain berjuang, untuk terbebas dari penderitaan tentu harus disertai
dengan kesabaran dan doa. Karena hidup tidak selalu berada di atas atau
bahagia. Maka manusia harus optimis dan berusaha sert berjuang dalam menghadapi
kesulitan hidup.
–
Penderitaan, media massa dan seniman
Dengan adanya media masa di masa yang modern ini,
contoh-contoh penderitaan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat.
Dengan adanya media massa, semua berita dapat dirangkum dan dapat dinikmati
oleh masyarakat luas. Tidak sedikit orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk menyiksa serta menindas orang lain.
Semakin hari semakin banyak berita tentang penderitaan yang
dapat kita jumpai. Hal ini membuat para seniman, terutama seniman perfilman
yang tidak jarang mendapat ide-ide cemerlamg untuk memfilmkan cerita tentang
penderitaan. Dengan harapan, film yang para seniman buat dapat menjadi
pelajaran bagi para penonton tentang cara keluar dari penderitaan serta menjadi
tameng untuk mencegah terjadinya penderitan bagi dirinya.
–
Pengaruh Penderitaan
- Pengaruh
yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan
Tidak semua dampak ari penderitaan merupakan dampak yang
negatif. Penderitaan harus diselesaikan. Karena keluar dari penderitaan berati
melanjutkan kehidupan dengan harapan membuat kehiduoan jauh lebih baik dari
sebelumnya. Dampak negatif yang mungkin timbul akibat penderitaan antara lain,
berkurangnya gairah hidup, membatasi segala gerak hidup, kecewa, putus asa
untuk melanjutkan hidup, dan lain sebagainya. Sedangkan dampak positifnya
yaitu, sikap optimis untuk menjalani segala lika liku kehidupan dengan sikap
lapang dada. Sikap keras untuk melawan penderitaa, bahkan membantu seseorang
untuk keluar dari penderitaan.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara
berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya.
Penderitaan bisa mengakibatkan sebuah rasa terjatuh
menjadikan rasa semangat untuk memperbaiki karena semangat untuk berjuang
adalah salah satu untuk memperbaiki masalah yang lalu.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan
dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi
sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap untuk merubah keadaan awal dengan
memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi padanya yang kedua kali dengan
memahami bahwa dampak kediri kita tidak lah baik .
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan
oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para
penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk
mengdakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan
perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti
dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus
disingkirkan.
SUMBER
https://devilmavioso.wordpress.com/