MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara
beberapa materi pokok ilmu yang terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya
Dasar atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan
agar dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen
diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah satu pokok bahasan
dalam Ilmu Budaya Dasar, pandangan hidup mengandung pengertian yang mendasar
yakni bahwa Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di
dalam masyarakat.
Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup
atau world view bagi manusia yang menganutnya. Apabila “sistem nilai” merupakan
pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, “pandangan
hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau, lebih
sempit lagi, oleh individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena
itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tidak
ada pandangan hidup pada keseluruhan masyarakat.
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada
seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada tingkatan yang
berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena
pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas dan 3 hal
pokok, yakni:
1) Cita-cita,
2) Kebajikan, dan
3) Sikap hidup
Karena itu pula, wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan
sikap hidup merupakan bagian hidup manusia. Dan itu pulalah sebabnya cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak
hasil seth yang melukiska cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang.
Pandangan Hidup dan Ideologi Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dan
sistem sistem sosial budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar
kepercayaan dan petunjuk hidup sehari hari.
Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:
1. Pandangan hidup
2. Nilai-nilai
3. Norma-norma
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pandangan hidup itu
merupakan bagian dan ideologi kebudayaan yang dapat membuat
kemungkinan-kernungkinan menjawab pertanyaan mengapa (why) tentang sesuatu dan
kehidupan.
Klasifikasi Pandangan hidup
1. Pandangan Hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma-
norma yang terdapat dalam Negara
tersebut.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah
pandangan hidup yang relative
kebenarannya, karena sifatnya individu
dan diyakini oleh persepsi diri sendiri.
Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun
bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada
orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai
sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana
kesejahteraan, ketenteraman dan sebagainya.
Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan
hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat
memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik. Maka dari itu di bawah ini beberapa langkah-langkah dalam
berpandangan hidup yang baik, sebagat berikut:
1.Mengenal.
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu
merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini
mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap
manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah
mengcrti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu
sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam
berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan
bagairnana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan
hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al Qur’an, hadits dan
ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun
di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an,
hadits, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep
pengrrtian tentang pandangan hidup Islam itu.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah
menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita
mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu
sendiri.
Menghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai
yang terkandung didalamnya, yaitu denga memperluas dan memperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup itu scndiri. Dengan
menganalisa dan bertanya kepada
orang yang lebih mampu dalam pemahaman pandangan hidup.
4.Meyakini
Setelah mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara
kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan
kehidupan di akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah
kita hayati itu. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu
kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada
penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima
secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya
dalam segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku
dan tindak-tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani
mcnghayati dan mcyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan ditenima baik oleh
dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan
manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi
kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau
sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang
antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan
meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan
pengabdian maka hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram
lebih-lebih bila menghadapi hambatan dan tantangan.
6.Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak
mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu
akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah
yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya
seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lain
suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung,
maka jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin
merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita
mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang menjadi pengganggu. Dengan
kata lain para pengikut pandangan hidup Islam akan bertindak untuk mengamankan
terhadap segala tindakan yang bermaksud atau ingin mengganggu salah satu
diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah kelak juga oleh
para pengikut Islam itu sendiri.
CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP
Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan
mampu memperbaiki segala tingkah lakunya, baik dalam bermasyarakat ataupun
dalam menyelesaikan segala masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga
nantinya akan terwujud cita-cita yang didambakannya.
Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita
terutama cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik
pribadi maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak.
Bila kita kaji lebih datam maka dalam berpandangan hidup
yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang teguh. Pandangan hidup yang
demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita artinya bila adanya
cita-cita ini didasari oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan lebih
besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita- citanya itu merupakan
hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada. Dengan
demikian besar kemungkinannya untuk selamat dalam menjalankan tugas dan
keberhasilan cita-citanya itu dengan syarat yang bcrsangkutan selalu berpegang
teguh pada pandangan hidupnya dimanapun berada.
Sumber :
v Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar
v Elearning.gunadarma.com
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar